Rabu, 09 November 2011

Survillance ISO 9001:2008

Tanggal 9 November 2011 SMKN 2 Pengasih memperoleh kesempatan dikunjungi badan sertifikasi TUV Rheinland dalam rangka Audit Surveillance ISO 9001:2008. Audit ini dilaksanakan sebagai kelanjutan dari perolehan sertifikat ISO 9001:2000 yang sudah diperbaharui dengan ISO 9001:2008 di SMKN 2 Pengasih dari badan sertifikasi tersebut pada tanggal 21 November i 2010 dengan nomor sertifikat 01 100 0065398. Audit Surveillance dilaksanakan dengan maksud monitoring dan evaluasi kegiatan manajemen akademik selama satu tahun dengan harapan terdapat peningkatan mutu.

Tim auditor yang terdiri dari Tengku Hermansyah dan Heru melakukan audit pada proses manajemen dan dokumentasi, proses pengadaan, sarana prasarana, proses pendidikan, kesiswaan, pengembangan SDM , layanan perpustakaan serta unit kerja di tingkat jurusan, termasuk Prodi Teknik Gambar Bangunan. Setelah melalui serangkaian acara audit dan audit teem meeting, auditor melaporkan hasil auditnya dalam closing meeting bahwa SMKN 2 Pengasih Universitas Gadjah Mada layak untuk tetap mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008 Terdapat 10 temuan yang sifatnya ketidaksesuaian yang harus segera ditanggapi oleh SMKN 2 Pengasih dan 4 catatan observasi. Selama proses audit, auditor juga menilai jika SMKN 2 Pengasih mempunyai nilai positif, antara lain : komitmen dari pimpinan dan segenap civitas akademika yang kuat, mempunyai riwayat kerjasama dengan pihak dalam maupun luar negeri dalam jumlah yang cukup banyak, sistem dokumentasi yang terekam dengan baik. Suwarman SPd selaku QMR SMKN 2 Pengasih dalam closing meeting berharap bahwa ISO tidak hanya sebagai pemaknaan mekanik namun juga menjadi suatu kebudayaan bagi segenap civitas akademika. QMR juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua elemen SMKN 2 Pengasih yang telah bekerja keras melaksanakan implementasi sesuai dengan klausul-klausul ISO 9001:2008 sehingga pada kesempatan tahun ini SMKN 2 Pengasih dapat mempertahankan perolehan sertifikat ISO 9001:2008.

Satu hal yang sangat membanggakan bahwa pada proses audit di prodi Teknik gambar Bangunan, autidor tidak menemukan satu pun ketidak sesuaian (KTS) dalam proses manajemen. Bravo Prodi Teknik Gambar Bangunan......!!!!

Rabu, 03 Agustus 2011

Kultum Singkat

3 Cara Allah SWT Mengawasi

Karena taku didatangi pencuri, maka warga suatu perumahan menyewa penjaga atau hansip. Tetapi terkadang pencurian masih terjadi walau hansip sudah dibayar. Hal ini bisa terjadi bila hansip tersebut lengah atau ketiduran, sehingga si pencuri bisa melakukan aksinya. Hansip juga manusia!

Bagaimana dengan Yang Maha Mengetahui? Allah SWT mengawasi manusia 24 jam sehari atau setiap detik tidak ada lengah. Didalam melakukan pengawasan, ada 3 cara yang dilakukan Allah SWT:

1

Allah SWT melakukan pengawasan secara langsung. Tidak tanggung-tanggung, Yang Menciptakan kita selalu bersama dengan kita dimanapun dan kapanpun saja. Bila kita bertiga, maka Dia yang keempat. Bila kita berlima, maka Dia yang keenam (QS. Al Mujadilah 7). Bahkan Allah SWT teramat dekat dengan kita yaitu lebih dekat dari urat leher kita. qs-qaaf-16.gif
“Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” (QS. Qaaf 16)

2

Allah SWT melakukan pengawasan melalui malaikat.

qs-50-17.gif

“ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri.” (QS. Qaaf 17)
Kedua malaikat ini akan mencatat segala amal perbuatan kita yang baik maupun yang buruk; yang besar maupun yang kecil. Tidak ada yang tertinggal. Catatan tersebut kemudian dibukukan dan diserahkan kepada kita (QS. Al Kahfi 49).

3

Allah SWT melakukan pengawasan melalui diri kita sendiri. Ketika kelak nanti meninggal maka anggota tubuh kita seperti tangan dan kaki akan menjadi saksi bagi kita. Kita tidak akan memiliki kontrol terhadap anggota tubuh tersebut untuk memberikan kesaksian sebenarnya.

qs-36-65.gif

“Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.” (QS. Yaasiin 65)

Kesimpulannya, kita hidup tidak akan bisa terlepas dimanapun dan kapanpun saja dari pengawasan Allah SWT. Tidak ada waktu untuk berbuat maksiyat. Tidak ada tempat untuk mengingkari Allah SWT. Yakinlah bahwa perbuatan sekecil apapun akan tercatat dan akan dipertanyakan oleh Allah SWT dihari perhitungan kelak.